Wakil Gubernur DKI Jakarta
Basuki Tjahaja Purnama mengatakan bahwa pengelolaan sampah sisa banjir menjadi
tanggung jawab Dinas Kebersihan DKI. Namun, saat ini tugas itu masih dalam masa
transisi dari Dinas Pekerjaan Umum ke Dinas Kebersihan.
"Nah, mungkin April
sudah selesai lah sehingga Oktober, semua sungai sudah bisa terasa (tanpa
sampah). Kalau sekarang kebanyakan, dibiarkan saja menumpuk," kata pria
yang akrab disapa Ahok itu di Balaikota Jakarta, Rabu (30/1/2013).
Basuki mengatakan, saat ini
Dinas Kebersihan kekurangan personel sehingga kegiatan pembersihan itu juga
akan dibantu oleh Dinas Pekerjaan Umum dan kelurahan serta kecamatan setempat.
"Sampah itu terus kami tangani, memang kita perlu akui Dinas Kebersihan
masih kekurangan orang. Semua sampah itu tupoksi (tugas pokok dan fungsi) Dinas
Kebersihan. Tapi kalau ada sampah yang di sungai-sungai, kita minta Dinas PU
bantu. Di kelurahan juga kita bayar pihak ketiga, makanya sebenarnya saat ini
kita dalam tahap pembenahan," kata mantan Bupati Belitung Timur tersebut.
Oleh karena itu, apabila ada
jajaran atau pejabat Dinas Kebersihan eselon III dan IV yang tidak mau menurut
kepada Kepala Dinas Kebersihan untuk menjalankan tugas, Basuki mengimbau untuk
segera mengganti pegawai tersebut.
Kepala Dinas Kebersihan DKI
Unu Nurdin mengatakan, dari catatan Dinas Kebersihan DKI selama 19-26 Januari
2013, sudah ada sekitar 38 ton sampah sisa banjir. Saat ini ada 19 satuan kerja
perangkat daerah (SKPD) yang mengurusi soal sampah di Jakarta. Sampah di taman,
misalnya, dibersihkan oleh Dinas Pertamanan, sedangkan sampah di sungai
ditangani oleh Dinas Pekerjaan Umum. Adapun sampah di rumah susun yang turut
jadi tanggung jawab dari Dinas Perumahan DKI.
"Banyaknya yang mengurus
ini, Pak Gubernur mencermati jadi kurang efektif, lalu mencanangkan integrasi
pengamanan sampah, termasuk sampai di tingkat kelurahan ada seksi
kebersihannya," kata Unu.
Persoalan integrasi ini akan
dilakukan sekitar bulan April atau Juli mendatang. Jadi, pengelolaan sampah
secara total akan dilakukan oleh Dinas Kebersihan dan akan ada peremajaan 150
truk sampah untuk mengelola sampah sisa banjir. "Kalau fasilitasnya sudah
oke, transportasi (sampah) ke Bantar Gebang sudah oke, ya baru saya disalahkan.
Masih enggak benar juga, copot Kadis-nya (kepala dinas, red)," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar