SELAMAT DATANG DI BLOG "NURHADI RACHMAN"

Sabtu, 02 Februari 2013

SAMPAH SISA BANJIR



Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan bahwa pengelolaan sampah sisa banjir menjadi tanggung jawab Dinas Kebersihan DKI. Namun, saat ini tugas itu masih dalam masa transisi dari Dinas Pekerjaan Umum ke Dinas Kebersihan.

"Nah, mungkin April sudah selesai lah sehingga Oktober, semua sungai sudah bisa terasa (tanpa sampah). Kalau sekarang kebanyakan, dibiarkan saja menumpuk," kata pria yang akrab disapa Ahok itu di Balaikota Jakarta, Rabu (30/1/2013).

Basuki mengatakan, saat ini Dinas Kebersihan kekurangan personel sehingga kegiatan pembersihan itu juga akan dibantu oleh Dinas Pekerjaan Umum dan kelurahan serta kecamatan setempat. "Sampah itu terus kami tangani, memang kita perlu akui Dinas Kebersihan masih kekurangan orang. Semua sampah itu tupoksi (tugas pokok dan fungsi) Dinas Kebersihan. Tapi kalau ada sampah yang di sungai-sungai, kita minta Dinas PU bantu. Di kelurahan juga kita bayar pihak ketiga, makanya sebenarnya saat ini kita dalam tahap pembenahan," kata mantan Bupati Belitung Timur tersebut.

Oleh karena itu, apabila ada jajaran atau pejabat Dinas Kebersihan eselon III dan IV yang tidak mau menurut kepada Kepala Dinas Kebersihan untuk menjalankan tugas, Basuki mengimbau untuk segera mengganti pegawai tersebut.

Kepala Dinas Kebersihan DKI Unu Nurdin mengatakan, dari catatan Dinas Kebersihan DKI selama 19-26 Januari 2013, sudah ada sekitar 38 ton sampah sisa banjir. Saat ini ada 19 satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang mengurusi soal sampah di Jakarta. Sampah di taman, misalnya, dibersihkan oleh Dinas Pertamanan, sedangkan sampah di sungai ditangani oleh Dinas Pekerjaan Umum. Adapun sampah di rumah susun yang turut jadi tanggung jawab dari Dinas Perumahan DKI.

"Banyaknya yang mengurus ini, Pak Gubernur mencermati jadi kurang efektif, lalu mencanangkan integrasi pengamanan sampah, termasuk sampai di tingkat kelurahan ada seksi kebersihannya," kata Unu.

Persoalan integrasi ini akan dilakukan sekitar bulan April atau Juli mendatang. Jadi, pengelolaan sampah secara total akan dilakukan oleh Dinas Kebersihan dan akan ada peremajaan 150 truk sampah untuk mengelola sampah sisa banjir. "Kalau fasilitasnya sudah oke, transportasi (sampah) ke Bantar Gebang sudah oke, ya baru saya disalahkan. Masih enggak benar juga, copot Kadis-nya (kepala dinas, red)," katanya.

Tidak ada komentar: