SELAMAT DATANG DI BLOG "NURHADI RACHMAN"

Senin, 28 Maret 2011

Jangan Asal Tuang Oli Mesin, Perhatikan Grade-nya !

 
Jakarta - Sering kita dengar istilah grade pada oli sepeda motor. Tapi tahukah  sekalian yang dimaksud grade itu apa dan bagaimana cara membacanya? Dari pada menebak-nebak, yuk tanyakan langsung pada ahlinya!

Menurut Budiman Moerdijat, GM External Affairs & Communacation PT Shell Indonesia (SI) yang disampaikan via email, yang dimasud grade di sini adalah spesifikasi performa  atau viskositas dari sebuah oli.

“Setiap OEM (pabrikan mesin) telah melakukan pengujian mesin kendaraan yang mereka produksi dengan mengacu pada standar dunia yang telah ada; API (American Petroleum Institute) Service maupun JASO (Jepang),” terang Buyung, sapaan akrab Budiman.

 
Untuk motor, grade yang tersedia bila mengacu pada API Service, kodenya mulai dari SA hingga SM. Di tengah-tengahnya ada SF, SG, SH, SJ, SL dan lainnya. Sementara kalo mengacu pada standar JASO, untuk mesin 2-Tak dimulai dari kode FA – FD. Sedang JASO untuk mesin 4-Tak baru ada MA dan MB.

“Mutu sebuah oli berdasarkan standar API, ditunjukkan oleh tingkatan huruf di belakangnya. Misalnya API Service SL, kode S (Spark) menandakan pelumas mesin untuk bensin. Kode huruf kedua mununjukkan nilai mutu oli tersebut,” ujar Sarwono Edhi, Technical Service Training Manager PT Astra Honda Motor (AHM).

Semakin mendekati huruf Z, lanjut Edhi, mutu oli tersebut akan semakin baik dalam melapisi komponen dengan lapisan film dan semakin sesuai dengan kebutuhan mesin modern. Artinya, ada kode API yang diperuntukkan buat mesin-mesin keluaran tahun tertentu.

 
“Kode SF/SG/SH untuk jenis mesin kendaraan produksi 1980-1996. Sementara SJ, buat jenis mesin kendaraan produksi 1996 – 2001. Sedang kode SL, untuk jenis mesin kendaraan produksi 2001 hingga sekarang,” jelas Edhi via email. Lantas apa dampaknya bila pakai oli mesin dengan grade yang tidak sesuai?

“Penggunaan spesifikasi yang lebih rendah akan mengurangi performa kendaraan. Pabrikan (OEM) tentunya mengerti secara detail equipment yang dibuatnya. Sehingga bila kita tidak memenuhinya, maka tidak akan memperoleh feature maupun benefit atau bahkan mungkin bisa menyebabkan penurunan kinerja mesin kendaraan,” jelas Buyung.

Makanya, saat memilih pelumas, sangat dianjurkan untuk memperhatikan tahun produksi motor Anda dan grade oli yang dianjurkan oleh pabrikannya.

“Oli dirancang untuk mesin tertentu yang disesuaikan dengan toleransi celah antar part, suhu yang bekerja serta beban kerja dari mesin tersebut. Apabila grade oli tersebut tidak sesuai, dikhawatirkan bisa berpegaruh terhadap kinerja dari mesin tersebut,” tukas Edhi.Jadi, jangan asal main tuang olinya ya!.  (motorplus.otomotifnet.com)

 Grade Oli Berdasarkan Tahun Produksi Mesin 
 API : SF/SG/SH  Untuk mesin kendaraan produksi 1980 - 1996
 API : SJ  Untuk mesin kendaraan produksi 1996 - 2001
 API : SL  Untuk mesin kendaraan produksi 2001 - Sekarang
 JASO untuk mesin 2-Tak  kode FA - FD 
 JASO untuk mesin 4-Tak  * kode MA untuk mesin bertransmisi girboks
   * kode MB untuk mesin bertransmisi automatic (CVT)

Berkendara Di Malam Kelam

Secara non-proporsional, jumlah kecelakaan dimalam hari lebih besar dibandingkan kecelakaan disiang hari. Oke, oke, malam hari memang yang “bawa” kendaraan lebih sedikit dibandingkan dengan siang hari, secara logis memang jumlah kecelakaan lebih sedikit. Jumlah-nya memang lebih sedikit tapi secara prosentase dibandingkan dengan kendaraan yang ada dijalanan pada waktu-waktu tersebut, lebih besar kemungkinan kecelakaan diwaktu malam. Got it ? “A disproportionately high rate of accidents occure between dusk and down”

Yang paling mudah diidentifikasi tentang penyebab besarnya rasio kecelakaan malam hari adalah, jelas, gelap. Heh, maksudnya kurang cahaya dimalam hari. Ya iya laahh… malam gitu loch. Baca dari salah satu hasil riset orang Amrik, National Safety Council (NSC) yang mengatakan bahwa 90 persen reaksi pengendara motor itu tergantung dari apa yang dilihat oleh si pengendara motor. Apalagi kalau si pengendaranya adalah orang-orang yang sudah “mulai ber-umur”, atau papi-papi dan opa-opa kita. Karenanya, kalau mau “jalan” malam, yang harus siap ya itu, mata-nya dulu.

Dengan jalanan yang kurang cahaya penerangan (seperti jalan-jalan antar kota atau propinsi), gelap-gelapan, lampu depan yang kurang mantap, tambah lagi yang bawa motor udah papi-papi, walah… ya sudah, jelas sangat berbahaya jalanan seperti itu, layaknya berperang di medan yang gelap gulita. Berperang melawan motor-motor lain (apa lagi belakangan ini banyak motor tanpa lampu sama sekali, rongsokan amit-amit) yang bercampur dengan mobil-mobil kecil-besar sampe truk-truk raksasa ber-ton-ton, kadang kala hewan-hewan macam kucing-anjing atau kambing yang justru aktif dimalam hari . Semua musuh-musuh itu harus diperangi di malam hari. Dan sungguh, yang berpihak sama kita cuma dewi kantuk… sigh.

Wow, banyak juga musuhnya ya. Seorang optometrist dari amrik, juga seorang biker, Dr. Diana Risko mengatakan “Retina mata itu biasanya di-”desain” untuk situasi yang terang”, lanjutnya “Hanya sekitar 15 persen dari reseptor cahaya di mata itu dipergunakan dalam kegelapan. Suasana gelap akan membuat pupil mata membesar, dan sorotan cahaya dari mobil yang datang dapat mematikan sementara reseptor-reseptor yang ada dalam mata, menjadikan apa yang anda lihat hanyalah berupa kilasan cahaya putih saja.”, tambahnya “Astigmatism (mata buram) sesaat saat di sorot lampu dari depan biasanya dirasakan, setelah cahaya berlalu mata akan kembali ter-koreksi. Hanya saja, kalau terlalu sering, keburaman bisa menjadi permanen.” Itu kata dokter biker…. Seperti memandang matahari….

Persiapan.

Yang paling gampang untuk mempersiapkan diri menghadapi hari yang gelap adalah, mempersiapkan tunggangan anda. Maksudnya, setelah cimot (cuci motor) he he, lakukan pengecekan pada sistem kelistrikan, terutama pada lampu-lampu. Pastikan, lampu besar hidup, lampu rem belakang hidup, lampu sein berfungsi. Kalo motor papi atau opa menggunakan windshield, itu windshield hendaknya dilap dan dibersihkan paling tidak dua kali seminggu. Kaca helm juga demikian.

Kalau berkendara menggunakan helm full-face, yakinkan kalau kaca helm-nya bebas gores dan juga embun. Kaca yang baret-baret menyebabkan bias cahaya menyebabkan cahaya kecil menjadi besar dan menutupi penglihatan, kaca yang melengkung (peang) menyebabkan 1 titik cahaya berubah menjadi 2 atau lebih titik. Dua titik cahaya mobil jadi kelihatan empat titik… he he.. lebay. Ganti aja kacanya kalau sudah begini mah. Naaaahh untuk urusan embun, saya ada tips… anda bisa menghilangkan embun dengan menggunakan resep lama, caranya lepas kaca helm, pergunakan saliva anda, cuih… kebagian dalam kaca helm, lap dengan kain yang bersih dan abrakadabra !!! Lapisan anti kabut instan !!! … yay… jijay bajay… Okey okey… ampuun. Ya sudah, mbak-mbak yang gak suka jijik-jijik, boleh beli shaving cream sebagai ganti saliva. sigh… Kalau mau anti-fog yang beneran, anda bisa beli di toko-toko asesori motor.

Buta oleh Cahaya

Perlu diingat, kesilauan biasanya tergantung pada yang punya mata. Pengendara motor yang berumur punya mata yang lebih sensitif dibandingkan mata anak muda, jadi, kalau menurut anak muda, lampu depan putih (biru) terang benderang terlihat “keren”, lampu tersebut akan sangat menyilaukan bagi papi dan opa. Jadi, kalau anda pake lampu depan yang sangat terang, cobalah untuk bertenggang rasa. Cahaya lampu yang terlalu terang justru membutakan orang-orang yang seharusnya anda minta perhatiannya. Ingin nge-dim untuk minta jalan, justru bikin orang yang di-dim menutup mata. Wadaw.

Lampu-lampu HID banyak dipergunakan pada motor-motor dan mobil. Kalau sudah terpasang, saat diatas motor, anda akan sangat menikmati terangnya lampu dan juga luasnya jangkauan cahaya. Kalau anda duduk dimotor yang datang dari arah berlawanan, maka anda akan berpikir sebaliknya, anda akan memaki dan mengumpat karena kesilauan. Sebagai nasihat umum, jangan pergunakan lampu jauh kalau anda berada dibelakang kendaraan lain, karena menyilaukan pengendara di depan oleh pantulan spion, dan juga saat ada kendaraan dari arah berlawanan. Latih pandangan malam anda untuk memanfaatkan lampu kendaraan didepan anda sebagai penuntun.

Lebih Pelan

Karena perjalanan malam mengurangi jarak dan kualitas penglihatan, anda sebaiknya berkendara lebih berhati-hati dan berjalan lebih pelan. Lebih susah memang menentukan kondisi jalan dimalam hari, lubang yang besar dan jelas terlihat disiang hari terkadang susah terlihat dimalam hari. Arah jalan juga lebih susah diketahui apalagi di jalan-jalan menikung perbukitan. Selalu awas dan siap untuk melakukan pengereman darurat. Jika anda ragu, jangan lakukan. Manfaatkan lampu dari kendaraan lain dan juga lampu motor anda untuk mengetahui kondisi jalan.

Dalam tikungan, bersiap-siap untuk antisipasi kalau-kalau tikungannya ternyata sangat tajam, selalu awas melihat cahaya yang timbul dari balik tikungan.

Tentukan Posisi

Jangan terlalu lama dibelakang truk besar atau dalam blind-spot kendaraan lain. Jadikan diri anda terlihat. Bagian tengah jalan mungkin posisi yang terbaik bila memungkinkan, karena jika anda terlalu kepinggir anda akan menyatu dengan lampu-lampu yang hidup dipinggir jalan. Selalu memberi ruangan ekstra saat anda berdekatan dengan kendaraan lain, sehingga anda bisa mengantisipasi apabila kendaraan tersebut melakukan gerakan yang tidak diduga.

Istirahat lah

Gak perlu dikasih tau, semua juga tau, kalau tidak baik berkendara dalam keadaan lelah, apa lagi ngantuk. Perjalanan naik motor yang terlalu jauh akan menyebabkan anda kelelahan dan membuat anda berpindah ke “auto pilot”, dimana otak secara naluriah mengontrol aktifitas berkendara namun kesadaran anda mulai redup, refleks mulai hilang dan kemampuan untuk mengenali bahaya mulai berkurang sampai akhirnya benar-benar … “off” (fatigue). Snack dan makanan kecil, serta pelemasan (stretching) dapat menolong meringankan kelelahan.

Terlihat

Gunakan selalu pakaian yang menyala dan mencolok, pakaian yang terang, mencolok dan memantulkan cahaya akan menjadikan anda mudah terlihat dalam kegelapan. Mobil-mobil yang membuntuti anda dari belakang akan melihat punggung anda, maka jadikan punggung anda mencolok. Mobil dari samping akan melihat sisi-sisi anda, maka jadikan tangan dan sisi pakaian anda mencolok. Anda bisa membeli pita-pita sticker di toko-toko asesoris motor, bilang saja “bang, beli sticker 3M dong”…10 ribu rupiah satu roll, murah kan ? lilitkan disekitar pakaian anda sebelum perjalanan malam.

Oh ya, jangan lupa, hidupkan selalu sein jika anda ingin berbelok atau menikung, hingga orang lain bisa mengetahui niat anda. Jika mau nge-rem, anda bisa mencoba mengedipkan rem.

Menyala-lah

Seperti yang anda ketahui, lampu dari motor anda merupakan senjata utama dimalam hari. Hal-hal kecil seperti membersihkan kaca lampu, mika rem atau mengganti bohlam lampu dapat memberikan efek yang besar. Memberi lampu tambahan seperti lampu putih ekstra juga baik karena menjadikan anda dapat melihat kedepan dengan baik. HID juga demikian selama anda secara santun dalam penggunaannya.

Atur-atur

Motor yang baru anda beli mungkin memilikan setting dimana lampu terlalu turun atau terlalu naik. Coba baca buku manual pemilik, dan cari cara untuk mengatur ketinggian sorotan lampu. Mungkin anda butuh obeng ? Ehm… ada yang nanya, harusnya kita pasang lampu seberapa tinggi sih om ? Wedew, gak ada aturan khusus dan tertulis untuk ini (terima kasih pada Bro Wisnu Yudha Pratama yang mengkoreksi kami, bahwasannya ada PP yang mengatur jarak jangkauan lampu, namun tidak secara detil mengatur ketinggian sorotan. Silahkan baca ulasannya dibagian akhir artikel ini.), pokoknya asal tidak terlalu tinggi dan menyilaukan pengendara lain baik secara langsung atau memantul, dan kalau pendapat saya pribadi, pokoknya asal cahaya bisa menerawang minimal 4 detik kedepan. Lho, kalau gitu, dalam kecepatan tinggi lampunya harus menyorot jauh kedepan dong om ? kalau lampu anda sudah tidak bisa menerangi 4 detik didepan, berarti motor anda sudah telalu kencang.

sumber : kaskus.us

komentar : hati hatilah jika anda pulang malam periksalah terus lampu kendaraan anda, jika lampunya tidak menyala segeralah ke bengkel untuk membenarkannya

Tips Aman Bersepeda Motor

Tidak bisa dipungkiri semakin hari semakin banyak jumlah sepeda motor di jalan. Kendaraan yang praktis dan relatif bisa menembus kemacetan ketimbang mobil. Selap selip setiap ada ruang gerak sering kali menimbulkan kecelakaan lalu lintas. Tidak jarang terlihat tidak mau mengalah satu sama lain sekalipun sesama pengguna sepeda motor.
Sebagai pengendara sepeda motor, yang perlu kita perhatikan di jalan, agar mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan lalu lintas antara lain:

1. TETAP BERJALAN DI JALURNYA:


Banyak ditemui gerakan sepeda motor yang seakan mengambil jalur lain saat mendahului, seperti pada gambar di atas. Hal ini cukup berbahaya, karena mobil di belakangnya juga bergerak maju. Bukan tidak mungkin pengemudi mobil tidak melihat motor tersebut dan memacu kendaraannya lebih cepat dari motor.
Akibatnya motor akan tertabrak (terdorong) mobil di belakangnya. Ini yang banyak tidak disadari oleh pengendara motor. Untuk pengendara mobil, gerakan motor seperti di atas sering mengejutkan.
SARAN:
  • Sebaiknya jangan pernah mengandalkan pengendara lain bisa mengantisipasi gerakan kita.
  • Belum tentu pengendara lain melihat, peduli atau mempunyai reaksi/refleks yang baik atas gerakan kita.
  • Tetaplah mengendarakan motor di jalur yang baik, tidak memotong jalur kendaraan lain.

2. SABAR SAAT MEMOTONG JALUR:


Saat berbelok memotong jalur, sering terjadi motor memotong jalur mobil yang juga sedang berbelok.
Akibatnya, motor tertabrak oleh mobil. Kegiatan memotong jalur tersebut sangat berbahaya khususnya jika kebetulan yang dipotong jalurnya tersebut adalah kendaraan yang tinggi (truk, tronton, bus, dsb), karena motor tidak terlihat oleh si pengemudi.

SARAN:
  • Sabarlah untuk memberi kesempatan pada kendaraan yang lebih besar menyelesaikan kegiatan beloknya.
  • Sebaiknya jangan pernah mengandalkan pengemudi mobil/bus/truk melihat keberadaan kita.

3. TIDAK MENYALIP DARI SISI DALAM TIKUNGAN:


Di tempat putar balik (U-Turn) maupun di belokan, sebaiknya motor tidak menyusul dari sisi dalam, saat ada kendaraan lain (mobil/bus/truk) sedang memutar balik.

Akibatnya, motor akan terjepit oleh trotoar atau pembatas jalan.

SARAN:
  • Sebaiknya jangan mengandalkan pengendara lain melihat keberadaan kita saat berbelok, karena pengendara lain akan memperhatikan kendaraan lain dari arah lain.
  • Menyusul dari sisi dalam tikungan / U-Turn, sangat berbahaya.

Untuk alasan keselamatan di jalan, sebaiknya:

  1. Jangan menganggap orang lain melihat keberadaan kita:
    Kita perlu ingat bahwa sudut pandang tiap kendaraan berbeda-beda, banyak sekali blind spot yang sering menimbulkan terjadinya kecelakaan.
  2. Jangan menganggap orang lain memiliki kemampuan mengemudi yang baik:
    Tidak semua pengendara mobil memiliki skill yang baik dalam mengemudi, banyak juga pengemudi baru yang belum banyak memiliki pengalaman di jalan. Kurangnya pengetahuan skill maupun etika mempengaruhi gaya mengemudi mereka.
  3. Jangan menganggap orang lain memiliki reaksi / refleks yang baik dari gerakan/aksi kita:
    Usia, jenis kelamin, tingkat emosi, kesehatan dan sebagainya sangat berpengaruh terhadap reaksi atas suatu kejadian di jalan, ini juga sering menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
  4. Jangan menganggap orang lain mau mengalah untuk kita:
    Mulailah dari diri kita sendiri untuk mencoba mengalah, memberi jalan, memberi kesempatan bagi kendaraan lain.
  5. Jangan menganggap kendaraan lain dalam kondisi yang baik:
    Kondisi rem, Steer, Stang, dsb, seringkali menjadi faktor penyebab kecelakaan apabila bermasalah.
sumber : http://www.saft7.com/

komentar : Menurut saya berkendara tidak perlu terburu buru mengejar waktu asalkan kita selamat sampai tujuan

Senin, 07 Maret 2011

MANUSIA DAN KEADILAN




Keadilan adalah pengakuan atas perbuatan yang seimbang, pengakuan secara kata dan sikap antara hak dan kewajiban. Setiap dari kita “manusia” memiliki itu “hak dan kewajiban”, dimana hak yang dituntut haruslah seimbang dengan kewajiban yang telah dilakukan sehingga terjalin harmonisasi dalam perwujudan keadilan itu sendiri.

Keadilan pada dasarnya merupakan sebuah kebutuhan mutlak bagi setiap manusia dibumi ini dan tidak akan mungkin dapat dipisahkan dari kehidupan. Menurut Aristoteles, keadilan akan dapat terwujud jika hal – hal yang sama diperlakukan secara sama dan sebaliknya, hal – hal yang tidak semestinya diperlakukan tidak semestinya pula. Dimana keadilan memiliki cirri antara lain ; tidak memihak, seimbang dan melihat segalanya sesuai dengan proporsinya baik secara hak dan kewajiban dan sebanding dengan moralitas. Arti moralitas disini adalah sama antara perbuatan yang dilakukan dan ganjaran yang diterimanya. Dengan kata lain keadilan itu sendiri dapat bersifat hokum.
Keadilan itu sendiri memiliki sifat yang bersebrangan dengan dusta atau kecurangan. Dimana kecurangan sangat identik dengan perbuatan yang tidak baik dan tidak jujur. Atau dengan kata lain apa yang dikatakan tidak sama dengan apa yang dilakukan.
Kecurangan pada dasarnya merupakan penyakit hati yang dapat menjadikan orang tersebut menjadi serakah, tamak, rakus, iri hati, matrealistis serta sulit untuk membedakan antara hitam dan putih lagi dan mengkesampingkan nurani dan sisi moralitas.
Ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan kecurangan antara lain ;
1.   Faktor ekonomi. Setiap berhak hidup layah dan membahagiakan dirinya. Terkadang untuk mewujudkan hal tersebut kita sebagai mahluk lemah, tempat salah dan dosa, sangat rentan sekali dengan hal – hal pintas dalam merealisasikan apa yang kita inginkan dan pikirkan. Menghalalkan segala cara untuk mencapai sebuah tujuan semu tanpa melihat orang lain disekelilingnya.
2.   Faktor Peradaban dan Kebudayaan sangat mempengaruhi dari sikapdan mentalitas individu yang terdapat didalamnya “system kebudayaan” meski terkadang halini tidak selalu mutlak. Keadilan dan kecurangan merupakan sikap mental yang membutuhkan keberanian dan sportifitas. Pergeseran moral saat ini memicu terjadinya pergeseran nurani hamper pada setiapindividu didalamnya sehingga sangat sulit sekali untuk menentukan dan bahkan menegakan keadilan.
3.   Teknis. Hal ini juga sangat dapat menentukan arah kebijakan bahkan keadilan itu sendiri. Terkadang untuk dapat bersikapadil,kita pun mengedepankan aspek perasaan atau kekeluargaan sehingga sangat sulit sekali untuk dilakukan. Atau bahkan mempertahankan keadilan kita sendiri harus bersikap salah dan berkata bohong agar tidak melukai perasaan orang lain. Dengan kata lian kita sebagai bangsa timur yang sangat sopan dan santun.

MANUSIA DAN BUDAYA


1.      MANUSIA
 Manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi, manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam golongan makhluk mamalia. Manusia merupakan makluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri, makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan, makhluk yang berbudaya, dan lain sebagainya.
Dari definisi – definisi tersebut diatas kita dapat melihat bahwa manusia selain dapat dipandang dari banyak segi, juga mempunyai banyak kepentingan. Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur – unsur yang membangun manusia :
  • Manusia itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu :
1.      Jasad adalah badan kasar manusia yang nampak pada luarnya, dapat diraba, difoto, dan menempati ruang dan waktu.
2.      Hayat adalah mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak.
3.      Ruh adalah bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
4.      Nafs adalah keasadaran tentang diri sendiri
  • Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur yaitu :
1.      id, yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak.
2.      Ego merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id kedalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
3.      Superego, merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira – kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan Id dan Ego, yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi superego merupakan kesatuan standar – standar moral yang diterima oleh Ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasannya merupakan asimilasi dari pandangan – pandangan orang tua.
2.      HAKEKAT MANUSIA
1.      Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak abadi. Jika manusia itu meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap. Jiwa terdapat didalam tubuh, tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba, sifatnya abstrak dan abadi.
2.      Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya.
  • Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia misalnya :
1.      Perasaan Intelektual adalah perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan. Seseorang merasa senang atau puas apabila ia dapat mengetahui sesuatu, sebaliknya tidak senang atau tidak puas apabila ia tidak berhasil mengetahui sesuatu.
2.      Perasaan Estetis adalah perasaan yang berkenan dengan keindahan. Seseorang merasa senang apabila ia melihat atau mendengar sesuatu yang indah, sebaliknya timbul perasaan kesal apabila tidak indah.
3.      Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi
Manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi faktor – faktor hayati dan budayawi. Sebagai makhluk hayati, manusia dapat dipelajari dari segi – segi anatomi, fisiologi atau faal, biokimia, psikobiologi, dan sebagainnya.
4.      Makhluk ciptaan Tuhan yang terkait dengan lingkungan, mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
3.      KEBUDAYAAN
Pengertian kebudayaan menyangkut bermacam – macam definisi yang telah dipikirkan oleh sarjana – sarjana bidang sosial budaya diseluruh dunia antara lain sebagai berikut :
1.      Seorang antarpolog yaitu E.B.Tylor (1871) mendefinisikan kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan – kemampuan yang lain serta kebiasaan – kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
2.      Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi mendefenisikan kebudayaan adalah sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk masyarakat.
3.      Sutan Takdir Alisyahbana mendefinisikan kebudayaan adalah manifestasi dari cara berfikir, hal ini amat luas apa yang disebut kebudayaan, sebab semua laku dan perbuatan tercakup di dalamnya, dan dapat diungkapkan pada basis dan cara berfikir, perasaan juga maksud pikiran.
4.      ORIENTASI NILAI BUDAYA
Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki sistem nilai. Menurut C. Kluckhohn dalam karyanya Variations in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut 2 masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
1.      Hakekat Hidup Manusia (MH)
Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstern, ada yang berusaha untuk memadamkan hidup, ada pula yang dengan pola – pola kelakuan tertentu menganggap hidup sebagai suatu hal yang baik, “mengisi hidup”.
2.      Hakekat Karya Manusia (MK)
Setiap kebudayaan hakekatnya berbeda – beda, diantarannya ada yang beranggapan bahwa karya bertujuan untuk hidup, karya memberikan kedudukan atau kehormatan, karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.
5.      KAITAN MANUSIA DENGAN KEBUDAYAAN
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduannya berbeda tetapi keduannya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Contoh sederhana yang dapat kita lihat adalah hubungan antara manusia dengan peraturan – peraturan kemasyarakatan. Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya harus patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam suatu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnnya.