Pola pembelajaran dan
rekrutmen siswa di Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) tidak perlu
dibubarkan. Hanya cara-cara diskriminasi pembiayaan. Itu memang harus segera
ditanggung pemerintah, jangan dibebankan kepada masyarakat.
pola pembelajaran dan
rekrutmen siswa RSBI sudah benar. Namun, kalau dibayar mahal oleh masyarakat
dan orang kecil tidak kebagian, itu yang tidak benar.
Itu yang harus dirumuskan.
Jadi, mudah-mudahan yang sekarang pola-pola RSBI jangan diubah, tapi kelakuan
RSBI-nya dibubarkan.
Munculnya label RSBI
menyebabkan masyarakat kecil yang memiliki potensi tidak diberikan kesempatan
untuk berkembang. Akhirnya RSBI menjadi teror bagi warga miskin.
Terlihat jelas faktor
diskriminasi , banyak orang tua yang tak memiliki uang batal memasukkan anaknya
ke RSBI. Kecuali secara terang-terangan, ada sekian persen bagi warga tak mampu
bisa ke RSBI. Tapi ini kan samar-samar walaupun ada,
Dengan pola pembelajaran dan
pola rekrutmen ala RSBI, kata dia, dapat menjadikan murid-murid di Republik ini
menjadi murid yang maju serta ketinggalan dari negara lain.
Sumber : http://m.tempo.co/read/news/2013/01/18/079455253/Pola-Belajar-RSBI-Diusulkan-Tak-Diubah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar